Batang,- Dandim 0736/Batang Letkol Inf Ahmad Alam Budiman bersama Pemerintah Kabupaten Batang menghadiri kegiatan Panen Raya Padi Serentak di Desa Depok, Kecamatan Kandeman, Senin (7/4/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari program nasional yang digagas oleh Kementerian Pertanian Republik Indonesia sebagai bentuk komitmen terhadap percepatan swasembada pangan. Panen raya ini dilaksanakan secara serentak di 14 provinsi sentra produksi padi utama di Indonesia.
Acara puncak dipusatkan di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, dan dihadiri langsung oleh Presiden Republik Indonesia Jenderal (Purn) Prabowo Subianto. Seluruh kepala daerah, termasuk Kabupaten Batang, mengikuti kegiatan tersebut secara daring melalui Zoom Meeting.
Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Batang, Sutadi, menyebut kegiatan itu bagian dari kegiatan panen raya nasional Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto yang dilakukan secara serentak dari Majalengka, Jawa Barat.
Total ada 14 provinsi 174 Kabupaten/Kota, termasuk Kabupaten Batang, Jawa Tengah yang berpartisipasi dalam panen raya itu.
“Kalau di Kabupen Batang, luas lahan untuk panen raya mencapai 8 hektare,”ujar Sutadi saat ditemui di sela kegiatan panen.
Sesuai arahan Presiden Prabowo, Bulog diwajibkan menyerap gabah petani dengan harga patokan sebesar Rp 6.500 per kilogram. Langkah ini, kata Sutadi, menjadi angin segar bagi petani, yang selama ini khawatir harga anjlok saat musim panen tiba.
Perkiraan produktifitas di lahan panen raya mencapai 6 ton per hektare.
Data yang dihimpun hingga 26 Maret 2025 menunjukkan bahwa serapan gabah oleh Bulog di Kabupaten Batang mencapai 1.169 ton dan 688 Kilogram.
“Target serapan gabah 1.036 ton. Jadi kita sudah memenuhi target target pertanian dengan angka 112 persen,” ungkap Sutadi.
Ia juga menekankan, pentingnya peningkatan intensifikasi dan efisiensi pengelolaan lahan agar produksi terus meningkat dari tahun ke tahun.
Sutadi menyebut Musim hujan yang masih berlangsung di beberapa titik menjadi harapan bagi petani yang lahannya terdampak kerusakan irigasi.
Selain irigasi rusak, pekerjaan rumah yang lain adalah hama penyakit.
Karena itu, peran penyuluh sangat penting untuk peningkatan produksi pertanian di Kabupaten Batang. “Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak, mulai dari penyuluh, TNI, Polri, Bulog, hingga BPS. Semua bekerja keras mendampingi petani kita,” ucap Sutadi.
Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Batang, Suudi, menyampaikan apresiasinya atas capaian pertanian Kabupaten Batang.
Ia menegaskan bahwa Batang tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan pangan sendiri, tapi juga bisa memasok ke luar daerah.
“Menurut BPS, produksi gabah kita sangat baik, bahkan banyak peminat dari luar. Ini membuktikan bahwa petani kita semakin maju,” ujarnya.
Ia juga menyebut pemerintah kabupaten mulai menetapkan zonasi wilayah termasuk zona industri, zona pendidikan, dan zona pertanian. Kecamatan seperti Limpung dan Tersono kini menjadi prioritas sebagai kawasan pertanian strategis dan Kami sangat mendukung,”tegasnya”.
Dandim 0736/Batang, Letkol Inf Ahmad Alam Budiman menyatakan bahwa, Kodim turut aktif dalam membantu Bulog menyerap gabah petani dengan harga sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP).
“Kami pihak Kodim 0736/Batang selalu siap membantu stabilisasi harga pangan nasional. Babinsa kami bekerja sama dengan Gapoktan dan Bulog di lapangan,” jelas Letkol Alam.
Meski belum bisa memberikan angka final, Kepala BPS Kabupaten Batang, Heni Djumadi, menilai bahwa tahun ini produksi padi kemungkinan akan meningkat dibanding tahun sebelumnya.
“Tahun 2024 dibanding 2023 memang ada penurunan karena luas tanam berkurang. Tapi tahun ini tidak terdampak El Nino, dan secara kasat mata hasilnya lebih bagus,” tutur Djumadi.
Hasil ubinan sementara memperlihatkan produktivitas mendekati enam ton per hektare, sudah sesuai dengan target “tandasnya”.
(Pendim/0736)